Menimbang Untung dari SBR dan Reksadana

11:17 AM
Istilah investasi tentunya sudah tidak asing lagi di telinga Anda. Dengan berinvestasi, maka setiap orang dapat mengantisipasi dampak inflasi yang tidak dapat dilakukan hanya dengan menabung di bank. Saat ini, sudah banyak ditemui produk investasi dalam hal keuangan, seperti deposito, emas, dan saham. 

Saat ini, pemerintah semakin gencar mempromosikan produk investasi berupa Surat Berharga Negara (SBN) ritel. Setelah berhasil merilis produk investasi SBR (Savings Bond Ritel) seri 004 tahun lalu, maka tahun ini kembali diterbitkan SBR dengan seri 005. Seri terbaru ini dijual secara daring (online) melalui beberapa mitra distribusi, seperti bank dan perusahaan teknologi finansial (fintech).
Ilustrasi. Image by Tumisu from Pixabay.com
Peluncuran produk SBR seri terbaru ini dilakukan di tengah kebangkitan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terjadi sejak awal tahun ini. Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), valuasi Indeks Harga Saham Gabungan mengalami kenaikan dari 13,2 kali pada Oktober 2018 lalu, menjadi 14,5 kali saat ini dan diperkirakan indeks akan menguat hingga 9 persen di sepanjang tahun ini.

Hal ini tentu saja membuat investasi langsung di pasar modal menjadi hal yang menarik untuk dilakukan, salah satunya melalui produk reksadana. Sejumlah manajer investasi menilai bahwa prospek reksadana pasar uang tahun ini semakin baik, seiring dengan masih berlanjutnya tren kenaikan bunga. 

Reksadana adalah tempat menghimpun dana secara kolektif, yang mana dana tersebut akan dikelola oleh manajer investasi yang akan diinvestasikan pada investasi lainnya. Reksadana terdiri dari beberapa jenis, diantaranya reksadana pasar uang, saham, pendapatan tetap dan campuran, dengan jenis risiko yang pastinya berbeda dan bergantung pada  jenis risiko yang dipilih.

Reksadana adalah salah satu produk investasi keuangan yang cukup menarik karena selain menguntungkan juga minim risiko, namun tetap bergantung pada jenis reksa dana yang Anda pilih. Investasi ini jika dibandingkan dengan saham ternyata cukup murah dan mudah sehingga dapat digunakan oleh siapa saja, bahkan kalangan awam yang tidak mengerti tentang produk reksadan pun dapat menggunakannya.  

Sebelum memutuskan, ada baiknya agar Anda terlebih dahulu mengetahui cara memilih reksadana yang baik. Ada beberapa faktor yang harus Anda pertimbangkan dalam memilih reksadana, yaitu sebagai berikut.
  1. Profil risiko dari calo investor
  2. Tujuan investasi calon investor
  3. Umur produk keuangan reksadana
  4. Manajer investasi
  5. Management fee.
Sekarang, Anda sudah siap untuk memulai investasi? 

Comments