Metode Pembekuan Pada Sel Telur yang Harus Anda Tahu!

Metode Pembekuan sel telur yang diambil dari ovarium wanita untuk kemudian digunakan pada kemudian hari merupakan alternative yang dapat digunakan untuk meningkatkan peluang kehamilan pada wanita dengan usia yang sudah cukup tua.

Metode ini sebenarnya sudah dianjurkan di Jepang untuk meningkatkan angka kelahiran yang rendah. Wanita yang melakukan prosedur pembekuan sel telur disana akan mendapatkan bantuan biaya dari pemerintah.

Untuk metode penyimpanan dan pembekuan sel telur ini memiliki hal yang harus diperhatikan dikutip dari Livescience.com:

1. Tidak dianjurkan oleh wanita subur dengan keinginan untuk menunda kehamilan. Adanya metode pembekuan sel telur ini sebenarnya ditujukan untuk wanita yang berusia cukup tua dan untuk wanita dengan kondisi medis tertentu, misalnya terkena kanker pada usia muda. Di amerika serikat, prosedur ini bukan cara yang dianjurkan untuk wanita yang ingin menunda memiliki anak terlepas dari kenyataan bahwa mereka masih subur
2. Jumlah wanita yang ingin menggunakan sel telur kembali masih sedikit. Setelah melakukan proses pembekuan sel telur, wanita yang kemudian menggunakan sel telurnya kembali ternyata masih sangat rendah. Hal ini dinyatakan dalam penelitian di klinik kesuburan Santa Monica di California sejak tahun 2007 hingga tahun 2012, sebanyak 95 persen wanita yang melakukan prosedur pembekuan sel telur belum menggunakan sel telurnya kembali.
3. Prosedur pembekuan sel telur tidak dapat menjamin kehamilan. Meskipun wanita sudah menjalani pembekuan sel telur pada usia muda, belum tentu juga kehamilan akan terjadi ketika sel telur kemudian digunakan pada usia tua. Hal ini dibuktikan dengan hasil studi di eropa dimana sel telur beku dari donor di bawah usia 30 tahun, menunjukkan bahwa tingkat kehamilan saat menggunakan sel telur beku dari donor berkisar antara 36 sampai 61 persen saja.

Jika anda tertarik mengenai metode pembekuan sel telur ini, anda dapat langsung mengunjungi website resmi atau juga langsung ke klinik Bocah Indonesia untuk dapat melakukan konsultasi dengan tenaga kesehatan ahli fertilisasi dan melakukan prosedur pembekuan sel atau dapat juga melakukan prosedur alternative kehamilan lainnya.