7 Manfaat Belajar Bahasa Asing, Kurangi Stres sampai Cegah Alzheimer

12:54 PM
Kumparan - Berapa banyak bahasa asing yang kamu kuasai? Sedari kecil, kamu mungkin sudah dibiasakan untuk belajar bahasa Inggris atau Mandarin oleh orang tuamu. Baik ditekuni saat masih duduk di bangku sekolah atau diikuti les bahasa di luar kegiatan sekolah. 
Belajar bahasa asing cerdaskan otak anak (Foto: Thinkstock)
Dilansir Telegraph, menguasai bahasa asing lebih dari satu bahasa merupakan aset besar bagi proses kognitif seseorang. Mempelajari bahasa asing memberikan segudang manfaat, terutama saat kamu sudah beranjak dewasa. Karena menguasai bahasa asing bisa menjadi poin plus bagi karier kamu kedepannya. 

Selain manfaat tersebut, manfaat lain pun bisa kamu dapatkan. Apa saja?

1. Mengurangi Stres

Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2010 lalu menunjukkan jika anak-anak yang mempelajari bahasa asing cenderung tidak mengalami rasa cemas, kesendirian dan kesedihan dibandingkan dengan yang tidak mempelajarinya. Mereka justru akan lebih percaya diri dengan kemampuan yang mereka miliki. Para peneliti pun menyarankan bahwa memiliki kemampuan untuk memahami dan terlibat dengan budaya negara lain akan memberikan perspektif emosional yang lebih luas yang membantu mereka tetap lebih bahagia dan tenang. 

2. Menjadi Lebih Pintar
Anak Menjadi Lebih Pintar (Foto: Thinkstock)
Berbicara bahasa asing akan meningkatkan fungsionalitas otak. Orang yang senang mempelajari bahasa asing umumnya adalah mereka yang haus akan ilmu sehingga banyak buku yang akan dibaca oleh mereka. 

Hal inilah yang akan membuat kamu menjadi lebih pintar karena kamu akan menambah wawasan tentang pengetahuan mengenai hal yang terjadi di dalam negeri atau mancanegara. Kamu juga akan lebih update tentang perkembangan dunia saat ini. 

3. Meningkatkan Ingatan 
Meningkatkan Ingatan Anak (Foto: Thinkstock)
Mempelajari bahasa asing akan meningkatkan ingatan kamu menjadi lebih kuat dan tajam. Karena kamu tentu akan menghafal berbagai kosakata atau idiom yang harus kamu ingat dalam waktu yang cukup lama.

Ingatan yang kuat inilah yang akan memberikan dampak positif dalam kegiatan sehari-hari kamu. Para peneliti juga mengungkapkan jika seorang anak yang belajar bahasa asing akan dengan mudah mengingat rangkaian daftar atau urutan. 

4. Mengambil Keputusan yang Lebih Rasional
Mampu Mengambil Keputusan yang Rasional (Foto: Thinkstock)
Dengan mempelajari bahasa asing maka hal ini akan mengubah cara berpikir seseorang. Mereka akan berpikir lebih rasional sehingga mampu mengambil keputusan yang mempunyai dampak baik bagi dirinya sendiri dan juga orang lain yang berada di sekitarnya.

Bahasa asing juga akan mempengaruhi penilaian seseorang terhadap dunia. Mereka juga akan lebih percaya diri dengan keputusan yang mereka telah ambil karena sudah memikirkan dengan sangat matang. 

5. Kamu Menjadi Lebih Perspektif
Anak Menjadi Lebih Perspektif (Foto: Thinkstock)
Sebuah studi dari University of Pompeu Fabra di Spanyol mengungkapkan bahwa orang-orang menguasai berbagai bahasa lebih baik dalam mengamati lingkungan sekitar. Mereka lebih mahir memusatkan perhatian pada informasi yang relevan dan mengedit yang mereka anggap tidak relevan. Tak hanya melihat dari satu sisi saja, namun cara pandang mereka akan berbeda karena mereka akan melihat dari sudut pandang orang lain juga. 

6. Meningkatkan Kreatifitas
Meningkatkan Kreatifitas Anak (Foto: Thinkstock)
Para peneliti menganggap jika mereka yang mempelajari beberapa bahasa asing akan memiliki tingkat kreatifitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak mempelajarinya. Belajar bahasa asing tidak hanya meningkatkan kemampuan kamu untuk memecahkan masalah dan berpikir lebih logis, hal ini juga membuat kamu bereksperimen dengan kata-kata dan ungkapan baru. Kamu juga akan memiliki kemampuan dalam mengidentifikasi banyak solusi terhadap satu masalah. 

7. Mencegah Penyakit Alzheimer dan Demensia

Beberapa penelitian telah dilakukan mengenai topik yang satu ini dan hasilnya tetap sama. Hasil penelitian menunjukkan jika bilingualisme dapat mencegah efek alzheimer dan demensia selama bertahun-tahun. Terlepas dari tingkat pendidikan, jenis kelamin atau jenis pekerjaan mereka, subjek bilingual yang diteliti dalam studi ini dikaitkan dengan penyakit alzheimer yang umunya diderita oleh orang dewasa yang sudah memasuki usia lanjut.

Sumber : kumparan.com

Comments